Sabtu, 21 Mei 2011

Meaning Of a Best Friend

Mungkin dia bukan seorang Peri yang tiba-tiba hadir kalo gue butuhkan. Mungkin dia juga bukan seorang powerpuffgirl yang selalu membela gue kalo gue lagi ada masalah, layaknya powerpuffgirl sungguhan. Tapi dia adalah sahabat gue. Sahabat yang alhamdulillah sampai saat ini siap untuk mendukung semua yang gue lakukan asalkan itu demi kebaikan gue. Sebut saja dia " MAWAR ". STOP !! Itu hanya lelucon ketika sahabat gue menceritakan seseorang demi merahasiakan identitas orang yang dia gosip kan.

Dia adalah ANNISA ISNUR AINI. Lahir di Jombang, 14 Agustus 1945. Anaknya Bapak Doy ( Pria berumur kurang lebih 80 tahun, hobi mengurus burung-burung kesayangannya ) . Oh Sorry. Lagi-lagi ini hanya lelucon belaka untuk membuat sahabat gue tertawa ketika melihat tulisan yang gue buat untuknya. Mungkin gue sendiri ga bisa membayangkan bagaimana nasib gue ketika sahabat gue benar-benar membaca tulisan ini. Membaca dengan pipi yang memerah kah akibat mengekspresikan rasa senang nya karena kali ini gue membahas dia untuk menjadi topik utama di blog gue? atau membaca dengan bibir ditekuk kebawah karena dia malu menjadi trend topik sementara di blog gue? Apa pun ekspresi dia ketika baca blog gue, gue mau dia tau kalo dia adalah Sahabat yang baik buat gue.

LANJUT. Bisa dibilang gue dan Icha sahabatan udah 7 tahun lamanya. Gue sendiri lupa gimana bisa jadi sahabatan sama dia. Ga mungkin dia tiba-tiba jatuh dari langit, karena bentuk postur tubuhnya yang bisa dibilang..... ( EHEM !! , Please don't be angry ) . Gue dan Icha sahabatan dari kelas 1 smp. Posisi kita saat itu adalah sama-sama menjadi siswa baru disebuah sekolah. 3 tahun lamanya kita bersekolah ditempat yang sama sehingga kita tau karakter masing-masing. Icha tau karakter gue begitu sebaliknya. Lulus smp gue pindah ke Bandung untuk melanjutkan pendidikan SMA gue disana. 3 tahun kita terpisah karna jarak yang memisahkan kita ( Lebay mode on ). Dan akhirnya gue dan Icha dipertemukan kembali dalam 1 universitas. Yaa ga kaget lah waktu pertama kali ketemu sama dia lagi walaupun bertahun-tahun gue ga ketemu sama dia. Kenapa gue ga kaget?? Umm.. karena badannya dari dulu masih seperti itu. Gendut gimana gitu ( Susah untuk gue buat menyebutkan secara detail. Please jangan marah Ca, ini hanya lelucon belakang, dimana gue mendeskripsikan sahabat gue ) . Bukan hanya 1 Universitas saja, tapi gue dan Icha resmi menjadi teman 1 kostan dari awal kita masuk kuliah. Mulai dari situ kita jadi lebih tau karakter masing-masing secara detail. Baik itu kejelekan gue, kejelekan Icha, Kebagusan gue ataupun kebagusan Icha. Kita berdua harus saling mengerti karakter yang dimiliki sahabat masing-masing

Mulai dari problem kuliah, problem cowo, problem keluarga. Ya. Kita pasti cerita 1 sama lain. Kelemahan Icha adalah kekuatan buat gue. Kelemahan gue adalah kekuatan buat Icha. Itu yang harus gue dan Icha pertahankan. Untuk mempunyai sahabat dan menjadi sahabat itu ga mudah. Bagaimana caranya kita mempertahankan kepercayaan dia untuk bisa terus menjadi seorang sahabat. Bagaimana caranya kita mengangkat salah satu kalau salah satu terjatuh dan berusaha mengangkat kepercayaan diri nya kembali. Itu adalah salah satu cara menunjukan simpati untuk seorang sahabat. Gimana nangis nya gue ketika benar-benar lemah untuk menyelesaikan masalah yang gue hadapi dan Icha pun selalu ada untuk memberitahu cara untuk menyelesaikan masalah gue. Dan mungkin gue harus melakukan hal yang seperti Icha lakukan untuk gue.

Masih banyak limpahan rahasia tentang gue yang Icha tau sedangkan orang lain ga mengetahui nya. Masih banyak limpahan rahasia tentang Icha yang gue tau sedangkan orang lain ga mengetahui nya. Bagaimana caranya kita menyimpan rahasia tersebut untuk menjadi rahasia pribadi gue dan Icha. May be, selamanya dia akan menjadi sahabat yang baik buat gue

Jumat, 13 Mei 2011

Dahsyat

4 bulan lebih itu waktu yang cukup untuk merubah keadaan jauh diatas NORMAL.Gue pun menyadari kalo keadaan gue dan dia sekarang jauh dari keadaan gue dan dia dulu. Seberapa SAKIT nya gue harus sabar setiap hari nya menghadapi masalah. Dan seberapa sedihnya gue harus mengalah padahal gue termasuk tipe cewe yang egois. Mungkin semua orang bosan setiap kali mendengar gue dan dia marahan. Gue pun jenuh dan bosan dengan keadaan yang sedang gue jalani sekarang.

Ga ada cerita-cerita lagi setiap harinya, Ga ada hiburan setiap harinya yang awalnya hiburan itu menjadi ketenangan gue untuk bisa sayang dengan sosok pria seperti dia, seberapa sedihnya gue menahan tangisan setiap harinya karena prilaku dia yang semakin hari semakin berubah. Bukan perilaku semakin hari semakin membuat hubungan menjadi lebih baik, tetapi perilaku semakin hari yang menunjukan gue dan dia pantas untuk tidak bersama-sama lagi. Cuma gue yang tau seberapa besar rasa sayang gue untuk dia. Seberapa sulitnya gue menghadapi semua ini.

Dahulu

(Setiap pagi)
By phone : " Halo sayang. Udah bangun? Mandi yah. Siap-siap ke kampus. Nanti kabarin aku yah "
(Setiap siang)
By phone : " Halo yang. Masih di kampus? Udah makan? Awas jangan macem-macem loh yah "
(Setiap malam)
By phone : ( Selalu mengisi waktu luang dengan bercerita satu sama lain )

Itu dulu, bukan sekarang. Gue sadar semua yang gue dan dia alami dulu ga akan pernah gue rasain sekarang ataupun selanjutnya. Gue pun sadar dan harus banyak introspeksi diri karena gue belum bisa menjadi cewe yang baik untuk dia. Masih banyak perilaku-perilaku gue yang salah untuk menunjukan kalo gue benar-benar sayang dia.

Selalu berubah dalam hitungan hari. 1-2 hari hubungan menjadi baik. Selanjutnya kembali tidak membaik. 1-2 hari hubungan menjadi baik. Selanjutnya kembali tidak membaik. Begitu terus selanjtnya. 'Dahulu adalah kenangan, sekarang dan selanjutnya adalah perbedaan' ya.. itu yang pantas diucapkan untuk menggambarkan hubungan gue dan dia. 'Suasana baru' Itu yang mungkin mengubah dia menjadi seperti sekarang.





'Kenangan' Ini hanyalah sebuah kenangan. Kenangan yang mungkin ga akan pernah bisa gue rasain sekarang ataupun seterusnya walaupun gue sampai saat ini masih mempunyai hubungan dengan dia.